Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Apa Sajakah Yang Menyebabkan Perubahan Ekosistem? (Hal. 35)

1. Apa sajakah yang mengakibatkan perubahan ekosistem?
 
Perubahan lingkungan mampu terjadi alasannya yaitu ialah 3 faktor yaitu perubahan ekosistem secara alamiah dan perubahan ekosistem yang diakibatkan oleh kegiatan manusia.

Perubahan Ekosistem Secara Alamiah
Peristiwa-peristiwa musibah mampu mengakibatkan terjadinya perubahan ekosistem. Misalnya, di hutan sekitar Gunung Merapi di Jawa Tengah banyak hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya yang hidup di sana. Jika terjadi gunung meletus di Gunung Merapi maka makhluk hidup di sana akan banyak yang mati. Begitu pula dengan musibah gempa yang terjadi di Indonesia. Dengan insiden alam yang terjadi, ekosistem akan berubah secara drastis. Selain gunung meletus, gempa, tanah longsor, kebakaran hutan, tsunami, angin ribut, dan banjir. 

Perubahan Ekosistem yang diakibatkan oleh Kegiatan manusia
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya, insan memanfaatkan alam dan lingkungannya. Namun pemanfaatannya secara berlebihan tanpa memikirkan akibatnya. 

Manusia mampu menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan ekosistem. Manusia melakukan aneka macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembukaan lahan hutan untuk dijadikan sawah dan perkebunan akan mengubah ekosistem. Kegiatan insan yang mengakibatkan pencemaran lingkungan, mampu mengubah keseimbangan ekosistem. Masih banyak lagi kegiatan insan yang mampu mengubah ekosistem.

a. Penebangan dan pembakaran hutan
Penebangan dan pembakaran hutan biasanya untuk dijadikan lahan pertanian. Hutan memiliki banyak fungsi, di antaranya sebagai pengatur suhu lingkungan, pengatur kelembapan, pengatur cadangan air, kawasan berlindung dan berkembang biak binatang liar, penyedia oksigen bagi insan dan hewan, mencegah erosi, menahan angin, dan masih banyak lagi. 

Penebangan dan pembakaran hutan mampu membuat hutan menjadi gundul.  Akibat penebangan dan pembakaran hutan ialah :
  • Punahnya aneka macam jenis binatang alasannya yaitu ialah tidak memiliki kawasan berlindung.
  • Suhu lingkungan meningkat.
  • Ketika ekspresi dominan hujan tiba, maka tidak ada akar-akar tumbuhan yang akan menahan jatuhnya air hujan dan menyerapnya di dalam tanah.  Akibatnya lapisan tanah cuilan atas yang banyak mengandung humus akan hanyut terbawa air hujan dan mengakibatkan tanah menjadi tandus.
  • Terjadi banjir dan tanah longsor.
b. Perburuan liar
Manusia sering memburu hewan-hewan di hutan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya. Apabila perburuan itu dilakukan secara liar maka akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem, alasannya yaitu ialah hal itu akan memutus jaring-jaring kuliner dihutan itu.
c. Pembangunan industri (pabrik)
Manusia membangun pabrik untuk membuat barang-barang yang dibutuhkan. Namun, pembuatan pabrik juga memiliki sisi negatif alasannya yaitu ialah akan menghasilkan limbah pabrik.  Apabila limbah pabrik itu tidak diolah terlebih dahulu maka akan mengakibatkan polusi, baik polusi tanah, udara maupun polusi air.
Kegiatan di industri akan mengeluarkan sisa-sisa atau buangan berupa asap, limbah padat maupun limbah cair. Asap pabrik mampu mengakibatkan pencemaran udara. Udara yang terkontaminasi membahayakan makhluk hidup. Limbah padat maupun cair yang dibuang ke sungai mampu mengakibatkan pencemaran air. Air yang terkontaminasi mengandung racun dan membahayakan kehidupan makhluk hidup.

Demikian pula terhadap kesuburan tanah. Tanah menjadi tidak subur jikalau terkena pencemaran. Saat ini, mulai diusahakan adanya penampungan limbah industri yang kemudian didaur ulang. Hasil penampungan ini tidak dibuang ke kawasan permukiman penduduk, sehingga tidak membahayakan masyarakat. Pencemaran mengakibatkan keseimbangan ekosistem terganggu serta memengaruhi aktivitas, kesehatan, dan keselamatan makhluk hidup.

d. Penggunaan Bahan Kimia Pada Bidang Pertanian
Akibat yang mampu ditimbulkan dari penggunaan materi kimia oleh petani ialah sebagai berikut:
  • Pemakaian pestisida yang tidak tepat (berlebihan) akan mengakibatkan serangga kebal terhadap pestisida tertentu. Hama serangga yang kebal terhadap pestisida akan cepat berkembang biak. Akibatnya, populasi serangga tersebut akan merusak tumbuhan yang sedang dibudidayakan manusia.
  • Pemakaian pestisida secara berlebihan selain mampu membasmi serangga perusak juga mampu membasmi binatang lain yang bukan perusak.
  • Bahan kimia mampu mengakibatkan pencemaran air dan tanah. Bahan kimia simpel larut dalam air yang digunakan petani untuk mengairi sawah. Hal ini mampu mengakibatkan air sawah terkontaminasi alasannya yaitu ialah bercampur dengan materi kimia. Air sawah yang telah terkontaminasi akan masuk ke lingkungan perairan sehingga membahayakan makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya. 
2. Bagaimana efek perubahan tersebut terhadap populasi mahluk hidup yang ada di dalamnya?
 
Dalam sebuah ekosistem, jikalau salah satu makhluk hidup berkurang makan akan mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang lainnya. Peristiwa alam lain yang juga mampu merusak kesimbangan ekosistem ialah kebakaran hutan. Baik disengaja maupun tidak sengaja kebakaran hutan mengakibatkan kerusakan ekosistem yang ada di dalamnya. Bahkan mampu memusnahkan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Kegiatan insan menebang dan aben hutan untuk dijadikan lahan pertanian juga kuat terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Yaitu punahnya aneka macam jenis binatang alasannya yaitu ialah tidak memiliki kawasan berlindung. Perburuan liar juga mengganggu keseimbangan ekosistem, dengan hilangnya salah satu binatang dalam suatu rantai kuliner mengakibatkan binatang yang lain mengalami kekurangan makanan. Pembangunan pabrik menghasilkan limbah yang mampu mengakibatkan polusi baik polusi air, udara, maupun tanah.

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Apa Sajakah Yang Menyebabkan Perubahan Ekosistem? (Hal. 35)"