Cerita Bergambar - Kancil Dan Siput (Halaman 104)
Kancil dan Siput
Alkisah, diceritakan bahwa Raja Siput mengetahui akan kedatangan makhluk paling cerdik, adalah Si Kancil di perkampungannya. Raja Siput mengumpulkan warganya untuk bersiap-siap menghadapi kecerdikan Si Kancil.
Saat Si Kancil datang, Raja Siput menyambutnya. Dengan kepongahan dan kesombongannya, Si Kancil bercerita tentang kecerdikannya yang berhasil mengelabui harimau dan manusia. Siput yang mendengarkan kesombongan Si Kancil, merasa geram ingin segera menguji kecerdikan Si Kancil.
Setelah mendengarkan kisah kecerdikan Si Kancil, Raja Siput memperlihatkan maksudnya yang ingin menguji kecerdikan Si Kancil dengan menantangnya berlomba lari sampai ke hulu sungai. Sebelumnya, Raja Siput sudah memerintahkan bawahannya siap berbaris sepanjang sungai sampai ke hulu. Mereka oke bahwa jikalau kancil yang berencana lari di daratan memanggil Siput, maka Siput yang ada di depan Kancil menjawab “uuuu. . .”.
Kesepakatan antara Raja Siput dan Kancil pun dibuat. Mereka oke berlomba lari ke hulu sungai. Kancil berlari lewat daratan, Raja Siput lari di lumpur sungai. Tepat pada waktunya, datanglah Si Kancil. Dia menuntut semoga perlombaan segera dimulai. Raja siput yang sudah lama bersiap segera beringsut ke pinggir sungai. Sementara itu, beberapa ekor siput yang lain berada di pinggir sungai ingin menyaksikan perlombaan itu. “Satu, dua, tigaaaa!” si Kancil memberi komando tanda perlombaan dimulai.
Dengan sigap Kancil melompat, berlari sekencang-kencangnya. Setiap lima puluh langkah, beliau berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu., uuuu!” jawab siput yang berada di depannya. Si kancil semakin mempercepat larinya. Lalu terdengar lagi si Kancil berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu, uuuu ...!” kembali terdengar akhir siput telah berada di depannya.
Si Kancil menjadi marah dan kian memperkuat larinya. Setiap kali beliau berseru, selalu dijawab oleh siput yang telah berada di depannya. Demikian seterusnya. Si Kancil tidak mampu mengalahkan siput dalam perlombaan itu. Dia tidak mampu menerka seni manajemen yang dipakai oleh Raja Siput dan anak buahnya. Akhirnya, beliau merasa kelelahan. Sambil menggerutu dengan napas terengah-engah, sang Kancil pun berkata, “Hai siput, mulai hari ini saya nyatakan bahwa engkaulah binatang paling pintar dan mampu mengalahkan aku, selamat tinggal!” Setelah itu, sang Kancil pun melompat dan lari menghilang dari perkampungan siput.
Sekarang, tinggallah siput-siput itu bergembira ria. Mereka yang telah bekerja keras, bergotong royong, serta mampu membina persatuan dan kesatuan.
Berdasarkan kisah bergambar di atas, siapakah yang memiliki sikap sombong dan pongah?Bagaimanakah pendapatmu terhadap sikap tersebut?
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Alkisah, diceritakan bahwa Raja Siput mengetahui akan kedatangan makhluk paling cerdik, adalah Si Kancil di perkampungannya. Raja Siput mengumpulkan warganya untuk bersiap-siap menghadapi kecerdikan Si Kancil.
Saat Si Kancil datang, Raja Siput menyambutnya. Dengan kepongahan dan kesombongannya, Si Kancil bercerita tentang kecerdikannya yang berhasil mengelabui harimau dan manusia. Siput yang mendengarkan kesombongan Si Kancil, merasa geram ingin segera menguji kecerdikan Si Kancil.
Setelah mendengarkan kisah kecerdikan Si Kancil, Raja Siput memperlihatkan maksudnya yang ingin menguji kecerdikan Si Kancil dengan menantangnya berlomba lari sampai ke hulu sungai. Sebelumnya, Raja Siput sudah memerintahkan bawahannya siap berbaris sepanjang sungai sampai ke hulu. Mereka oke bahwa jikalau kancil yang berencana lari di daratan memanggil Siput, maka Siput yang ada di depan Kancil menjawab “uuuu. . .”.
Kesepakatan antara Raja Siput dan Kancil pun dibuat. Mereka oke berlomba lari ke hulu sungai. Kancil berlari lewat daratan, Raja Siput lari di lumpur sungai. Tepat pada waktunya, datanglah Si Kancil. Dia menuntut semoga perlombaan segera dimulai. Raja siput yang sudah lama bersiap segera beringsut ke pinggir sungai. Sementara itu, beberapa ekor siput yang lain berada di pinggir sungai ingin menyaksikan perlombaan itu. “Satu, dua, tigaaaa!” si Kancil memberi komando tanda perlombaan dimulai.
Dengan sigap Kancil melompat, berlari sekencang-kencangnya. Setiap lima puluh langkah, beliau berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu., uuuu!” jawab siput yang berada di depannya. Si kancil semakin mempercepat larinya. Lalu terdengar lagi si Kancil berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu, uuuu ...!” kembali terdengar akhir siput telah berada di depannya.
Si Kancil menjadi marah dan kian memperkuat larinya. Setiap kali beliau berseru, selalu dijawab oleh siput yang telah berada di depannya. Demikian seterusnya. Si Kancil tidak mampu mengalahkan siput dalam perlombaan itu. Dia tidak mampu menerka seni manajemen yang dipakai oleh Raja Siput dan anak buahnya. Akhirnya, beliau merasa kelelahan. Sambil menggerutu dengan napas terengah-engah, sang Kancil pun berkata, “Hai siput, mulai hari ini saya nyatakan bahwa engkaulah binatang paling pintar dan mampu mengalahkan aku, selamat tinggal!” Setelah itu, sang Kancil pun melompat dan lari menghilang dari perkampungan siput.
Sekarang, tinggallah siput-siput itu bergembira ria. Mereka yang telah bekerja keras, bergotong royong, serta mampu membina persatuan dan kesatuan.
Berdasarkan kisah bergambar di atas, siapakah yang memiliki sikap sombong dan pongah?Bagaimanakah pendapatmu terhadap sikap tersebut?
Posting Komentar untuk "Cerita Bergambar - Kancil Dan Siput (Halaman 104)"