Akibat Dan Efek Penggunaan Pestisida
A. Dampak Penggunaan Pestisida pada Lingkungan
Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya 20 persen pestisida mengenai sasaran sedangkan 80 persen lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun materi pestisida sanggup mengakibatkan berbagai penyakit menyerupai kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired Deficiency Syndrom) dan sebagainya (Sa’id, 1994).
Menurut NRDC (Natural Resources Defenns Council) tahun 1998, hasil penelitian menawarkan bahwa kebanyakan penderita kanker otak, leukemia dan cacat pada belum sampaumur awalnya disebabkan terkotori pestisida kimia.
(Website Pusat Biologi)
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya 20 persen pestisida mengenai sasaran sedangkan 80 persen lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun materi pestisida sanggup mengakibatkan berbagai penyakit menyerupai kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired Deficiency Syndrom) dan sebagainya (Sa’id, 1994).
Pada masa sekarang ini dan masa mendatang, orang lebih menyukai produk pertanian yang alami dan bebas dari imbas pestisida walaupun produk pertanian tersebut di sanggup dengan harga yang lebih mahal dari produk pertanian yang menggunakan pestisida (Ton, 1991). Pestisida yang paling banyak menjadikan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan insan ialah pestisida sintetik, ialah golongan organoklorin. Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa lain, karena senyawa ini peka terhadap sinar matahari dan tidak simpel terurai (Sa’id, 1994).
Penyemprotan dan pengaplikasian dari bahan-bahan kimia pertanian selalu berdampingan dengan duduk kasus pencemaran lingkungan sejak bahan-bahan kimia tersebut dipergunakan di lingkungan. Sebagian besar bahan-bahan kimia pertanian yang disemprotkan jatuh ke tanah dan didekomposisi oleh mikroorganisme. Sebagian menguap dan menyebar di atmosfer dimana akan diuraikan oleh sinar ultraviolet atau diserap hujan dan jatuh ke tanah (Uehara, 1993).
Pestisida bergerak dari lahan pertanian menuju anutan sungai dan danau yang dibawa oleh hujan atau penguapan, tertinggal atau larut pada anutan permukaan, terdapat pada lapisan tanah dan larut bersama dengan anutan air tanah. Penumpahan yang tidak disengaja atau membuang bahan-bahan kimia yang berlebihan pada permukaan air akan meningkatkan konsentrasi pestisida di air. Kualitas air dipengaruhi oleh pestisida berhubungan dengan keberadaan dan tingkat keracunannya, dimana kemampuannya untuk diangkut ialah fungsi dari kelarutannya dan kemampuan diserap oleh partikel-partikel tanah.
Berikut ini akan diuraikan bebrapa dampak penggunaan pestisida yang berhubungan dengan lingkungan dan ekosistem.
1) Punahnya Spesies
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan dan kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva merupakan hewan yang peka terhadap materi pencemar. Ada hewan yang sanggup menyesuaikan diri sehingga kebal terhadap materi pencemar dan ada pula yang tidak. Meskipun hewan bisa beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat penyesuaian hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.
2) Peledakan Hama
Penggunaan pestisida sanggup pula mematikan predator. Jika predator punah, maka serangga dan hama akan berkembang tanpa kendali.
3) Gangguan Keseimbangan lingkungan
Punahnya spasies tertentu sanggup mengubah contoh interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring masakan dan anutan energi menjadi berubah. Akibatnya keseimbangan lingkungan, daur materi, dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
4) Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida sanggup mematikan fauna tanah dan sanggup juga menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus sanggup menjadikan tanah menjadi asam. Sehingga sanggup menurunkan kesuburan tanah.
Kerusakan tanah atau lahan sanggup disebabkan oleh kemerosotan struktur tanah (pemadatan tanah dan erosi), penurunan tingkat kesuburan tanah, keracunan dan pemasaman tanah, kelebihan garam dipermukaan tanah, dan polusi tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi degradasi tanah atau lahan ialah : (1) pembukaan lahan (deforestration) dan penebangan kayu hutan secara berlebihan untuk kepentingan domestik, (2) penggunaan lahan untuk kawasan peternakan/penggembalaan secara berlebihan (over grazing), dan (3) program pertanian dalam penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan (Hakim, 2002).
B. Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Kesehatan Manusia
Pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman, dalam Konsep Pengendalian Hama Terpadu pestisida berperan sebagai salah satu komponen pengendalian. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama hingga meluasnya serangan sanggup dicegah, dan kehilangan hasil panen sanggup dikurangi. Tetapi, benefit bagi produksi pertanian tumbuhan tersebut bukan tidak mengakibatkan dampak. Para andal menyatakan bahwa salah satu penyebab terbesar penyakit dan penuaan dini pada insan ialah banyaknya materi kimia yang ada di lingkungan kita, dan rekayasa genetika yang kerap dilakukan pada budidaya materi pangan non-organik merupakan salah satu penyebabnya.
Sekitar 40 % janjkematian di dunia disebabkan oleh pencemaran lingkungan termasuk tanaman-tanaman yang dikonsumsi manusia, sementara dari 80 ribu jenis pestisida dan materi kimia lain yang digunakan saat ini, hampir 10 % bersifat karsinogenik atau sanggup menjadikan kanker. Sebuah penelitian tentang kanker juga pernah menyatakan bahwa sekitar 1,4 juta kanker di dunia disebabkan oleh pestisida.
Penggunaan pestisida sangat berdampak terhadap kesehatan dan lingkungan. Setiap hari ribuan petani dan para pekerja dipertanian diracuni oleh pestisida oleh pestisida dan setiap tahun diperkirakan jutaan orang yang terlibat dipertanian menderita keracunan selesai penggunaan pestisida. Dalam beberapa persoalan keracunan pestisida, petani dan pekerja di pertanian lainnya terkotori (terpapar) pestisida pada proses mencampur dan menyemprotkan pestisida (pan AP,2001). Di samping itu masyarakat sekitar lokasi pertanian sangat beresiko terkotori pestisida melalui udara, tanah dan air yang ikut tercemar, bahkan konsumen melalui produk pertanian yang menggunakan pestisida juga beresiko terkotori pestisida.
Penelitian terbaru mengenai ancaman pestisida terhadap keselamatan nyawa dan kesehatan insan sangat mencengankan. WHO (World Helth Organization) dan Program Lingkungan PBB memperkirakan ada 3 juta orang yang bekerja pada sektor pertanian di negara-negara berkembang terkena racun pestisida dan sekitar 18 ribu orang diantaranya meninggal setiap tahunnya (Miller, 2004).
Menurut NRDC (Natural Resources Defenns Council) tahun 1998, hasil penelitian menawarkan bahwa kebanyakan penderita kanker otak, leukemia dan cacat pada belum sampaumur awalnya disebabkan terkotori pestisida kimia.
(Website Pusat Biologi)
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Posting Komentar untuk "Akibat Dan Efek Penggunaan Pestisida"