Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Masyarakat Bali Yang Bersatu (Halaman 120)

Masyarakat Bali yang Bersatu


Banyak bangsa mengagumi kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat beragam, tetapi mampu hidup berdampingan dengan damai. Banyaknya pulau mencerminkan juga banyaknya kehidupan sosial dan budaya yang ada. Setiap suku yang yang hidup di suatu daerah mempunyai kehidupan sosial dan budaya yang khas dan unik. Belum lagi banyaknya bahasa yang digunakan oleh masyarakat tersebut. Akan tetapi ternyata, perbedaan itu justru menjadi kekuatan dan kekayaan bangsa Indonesia. Perbedaan tersebut justru mempererat masyarakat untuk tetap berada dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejarah telah menyampaikan betapa terbukanya masyarakat Indonesia terhadap masyarakat lain yang berbeda. Salah satu masyarakat yang terbuka yakni masyarakat Bali. Pada sekitar kurun ke-16, Bali diperintah oleh Raja Dalem Waturenggong (1480 – 1550). Saat itu Raja bersama dengan rombongan
mengadakan kunjungan ke Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Sekembalinya dari kunjungan tersebut, Raja diantar oleh sekitar 40 prajurit Kerajaan Majapahit yang beragama Islam, sampai hingga kembali di Pulau Bali. Ketika kepemimpinan Raja Dalem Waturenggong, semua prajurit yang beragama Islam tersebut diizinkan tinggal dan menetap di Bali yang penduduknya beragama Hindu. Sejak saat itulah, terbentuk komunitas Islam di Bali. Mereka pun mendirikan sebuah masjid yang dipercaya sebagai masjid pertama di Bali. Masjid itu diberi nama Masjid Gelgel.

Hingga kini, masyarakat Bali mampu hidup rukun dan hening dengan masyarakat lain yang berbeda kehidupan sosial dan budayanya. Pada setiap perayaan susila dan keagamaan di Bali, masyarakat yang tidak beragama Hindu ikut menjaga semoga perayaan mampu berlangsung aman dan damai. Demikian halnya saat umat Islam atau Kristen menjalankan ibadahnya seperti, sholat Jumat atau tarawih dan kebaktian Minggu, masyarakat Hindu di Bali ikut menjaga tempat-tempat ibadah, mirip masjid dan gereja.

---


Menurutmu, mengapa para pecalang itu mau menjaga keamanan umat Islam?


Apakah manfaat yang mereka dapatkan dengan membantu masyarakat Muslim manjalankan ibadah agamanya?




Apakah manfaat yang diperoleh masyarakat Muslim di Bali dengan adanya pecalang tersebut?


---




Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Masyarakat Bali Yang Bersatu (Halaman 120)"