Perubahan Ekosistem (Halaman 50)
Perubahan Ekosistem
Ekosistem mengalami perubahan sepanjang waktu. Komponen-komponen di dalam ekosistem mampu mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah. Misal, pada saat lisan lebih banyak didominasi hujan, sebuah kebun akan menerima lebih banyak air hujan daripada saat lisan lebih banyak didominasi kemarau. Tanaman tumbuh dengan baik. Tikus-tikus tanah juga akan menerima lebih banyak kuliner daripada biasanya. Kondisi ini akan peningkatan populasi tikus tanah di kebun tersebut. Peningkatan jumlah tikus tanah akan mengakibatkan meningkatnya populasi ular tanah. Peningkatan ini disebabkan ular tanah menerima banyak kuliner berupa tikus tanah pada lisan lebih banyak didominasi itu.
Pada lisan lebih banyak didominasi kemarau, air hujan yang turun di kebun tersebut tentu berkurang. Tanaman tumbuh lebih lambat. Makanan yang dihasilkannya juga lebih sedikit. Keadaan ini akan mengakibatkan menurunnya populasi tikus tanah yang memakan tanaman di kebun itu. Akibatnya, populasi ular tanah pun akan berkurang karena berkurangnya sumber kuliner pada lisan lebih banyak didominasi itu.
Ekosistem mengalami perubahan baik secara alami maupun karena acara manusia. Perubahan musim, menyerupai dijelaskan di atas, merupakan salah satu pola perubahan alami. Selain musim, hal yang termasuk faktor perubahan alami yakni tragedi alam berupa gunung meletus, gempa, tanah longsor, kebakaran hutan, tsunami, angin ribut, dan banjir. Manusia mampu menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan ekosistem. Manusia melakukan aneka macam acara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembukaan lahan hutan untuk dijadikan sawah dan perkebunan akan mengubah ekosistem. Kegiatan insan yang mengakibatkan pencemaran lingkungan, mampu mengubah keseimbangan ekosistem. Masih banyak lagi acara insan yang mampu mengubah ekosistem.
Pada lisan lebih banyak didominasi kemarau, air hujan yang turun di kebun tersebut tentu berkurang. Tanaman tumbuh lebih lambat. Makanan yang dihasilkannya juga lebih sedikit. Keadaan ini akan mengakibatkan menurunnya populasi tikus tanah yang memakan tanaman di kebun itu. Akibatnya, populasi ular tanah pun akan berkurang karena berkurangnya sumber kuliner pada lisan lebih banyak didominasi itu.
Ekosistem mengalami perubahan baik secara alami maupun karena acara manusia. Perubahan musim, menyerupai dijelaskan di atas, merupakan salah satu pola perubahan alami. Selain musim, hal yang termasuk faktor perubahan alami yakni tragedi alam berupa gunung meletus, gempa, tanah longsor, kebakaran hutan, tsunami, angin ribut, dan banjir. Manusia mampu menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan ekosistem. Manusia melakukan aneka macam acara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembukaan lahan hutan untuk dijadikan sawah dan perkebunan akan mengubah ekosistem. Kegiatan insan yang mengakibatkan pencemaran lingkungan, mampu mengubah keseimbangan ekosistem. Masih banyak lagi acara insan yang mampu mengubah ekosistem.
(Sumber: Mc. Graw-Hill Science. Ecosystems Around the World. 2000)
Berdasarkan bacaan di atas perhatikanlah setiap pokok pikiran di setiap paragraf. Garis bawahilah warta penting yang terdapat di dalamnya.
Lalu, buatlah sebuah peta pikiran yang menjelaskan isi bacaan tersebut di tempat yang tersedia. Bandingkan peta pikiranmu dengan peta pikiran yang dibuat oleh temanmu. Ceritakan temuanmu!
){kind=link}
Posting Komentar untuk "Perubahan Ekosistem (Halaman 50)"