Tim khusus yang dibentuk oleh Anies Baswedan yang bertujuan untuk melakukan revisi kurikulum 2019 (k13), diketahui oleh guru besar UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) yang bernama Suyanto merencakanakan pelaporan 3 (tiga opsi) hasil revisi pada tanggal 3 Desember yang dianggap menyusahkan.

3 (tiga) Opsi Hasil Revisi Kurikulum 2019 (K13) - Anies Baswedan

3 (tiga) Opsi Hasil Revisi Kurikulum 2019 (K13)

Apa saja hasil revisi Kurikulum 2019 tersebut? berikut ini merupakan 3 opsi revisi K13 :

1. Menghentikan total impelemntasi K13. Opsi kedua yakni sekolah yang selama ini nyaman dan tidak bermasalah menjalankan K13, diputuskan tetap menjalankannya. 
2. Sekolah yang keberatan lantaran balum siap, kembali menerapkan kurikulum lawas (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP). 
3. Sementara opsi yang ketiga yakni menjalankan K13 sama mirip ketika ini, yakni untuk semua unit sekolah di Indonesia. Namun ada beberapa penilaian dalam pemelaksanaannya. Seperti pengadaan buku dan pembinaan guru.

Opsi mana yang akan dipilih, ada ditangan Mendikbud. Saya sedang siapkan slide paparan hasil penilaian kata mantan Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) itu di Jakarta kemarin. Suyanto menjelaskan timnya bekerja mengevaluasi K13 secara marathon. Pasalnya penugasan oleh Mendikbud Anies Baswedan baru keluar Jumat pekan lalu (31/11). Setelah kembali ke kampus (UNY, red) saya inginnya istirahat. Tetapi sekarang kembali ke Kemendikbud lagi, tuturnya lantas tertawa. Mendikbud Anies belum menentukan opsi revisi K13 mana yang akan ia pilih. Saya menunggu laporan utuh dari tim revisi K13 dulu, ujar menteri lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu. Di depan ratusan kepala dinas pendidikan dari tingkat kabupaten, kota, hingga provinsi yang dipanggil ke Jakarta kemarin, Anies terang-terangan mengaku gemas dengan implementasi K13 ini. Dia menjelaskan implementasi secara menyeluruh K13 merupakan agenda yang tergesa-gesa. Padahal untuk urusan nasib jutaan siswa, perubahan tidak sanggup dilaksanakan secara cepat.

Dia menganalogikan dengan sebuah kapal tanker yang memiliki panjang badan 500 meter. Untuk membelokkan arah laju kapal tanker itu tidak sanggup langsung. Bisa jadi butuh berjalan 10 km dulu, baru benar-benar terlihat beloknya, tutur Anies. Dia berpendapat pemerintah seharusnya mengevaluasi dahulu impelementasi K13 di periode 2019 yang terbatas di beberapa sekolah. Ketika hasil evaluasinya sudah siap, baru dilaksanakan secara menyeluruh. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Iswahyudi yang ikut pertemuan mengatakan, urusan buku K13 untuk semester genap memang belum terdistribuskan semuanya. Untuk buku SMA dan SMK sudah terdistribusi. Yang masih belum komplit yakni buku K13 untuk SD, ujarnya. Begitu juga untuk urusan pembinaan guru, untuk guru SD banyak yang belum mengenyam pembinaan K13. Saya mendukung agenda penilaian K13 yang digulirkan Kemendikbud, terang dia. Khususnya semangat pembelajaran yang harus dibentuk menyenangkan. Sehingga siswa betah berada di sekolah untuk mengikuti pembelajaran. Itulah hasil kutipan www.operatorsekolah.com dari isu yang dipublikasikan oleh http://www.jpnn.com/. 

Semoga dengan adanya 3 (tiga) Opsi Hasil Revisi Kurikulum 2019 (K13) tersebut mengenai pelaksanaan Kurikulum 2019 untuk tahun aliran berikutnya akan menjadi lebih mudah, lantaran adanya pilihan sertiap Instansi sekolah mengenai sistem pembelajaran yang akan diterapkan.

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/